Minggu, 15 November 2009

Masalah Pangan Dan Gizi

Masalah utama yang masih di hadapi bangsa Indonesia ke depan adalah masalah pangan. Meskipun sebagai negara agraris , namun kita masih harus mengimpor beras. Hal yang sama terjadi pada komoditi pertanian lainnya seperti gula dan daging sapi.

Ketergantungan impor bangsa Indonesia ini sangat tinggi. Saat ini saja Indonesia masih harus mengimpor gula mencapai 30 % dari kebutuhan nasional negara kita , selain itu Indonesia juga masih mengimpor daging sapi kurang lebih 25% dari konsumsi daging sapi nasional kita. Hal yang sama terjadi pada komoditi lain seperti garam padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki pantai yang sangat banyak dan luas pula. Menyedihkan sekali melihat realita ini tapi memang seperti inilah kondisi negara kita sekarang. Pemerintah tidak pernah memikirkan sektor pertanian.

Impor pangan yang meningkat ini tentunya akan memperlemah ekonomi bangsa kita karena devisa yang kita dapatkan dngan susah payah harus di belanjakan untuk hal – hal yang seharusnya bisa kita produksi sendiri. Selain masalah – masalah ketersediaan bahan pangan , tantangan terbesar lain bangsa ini adalah peningkatan kualitas bahan pangan rakyat. Hal ini tidak boleh dianggap remeh begitu saja , karena masalah ini merupakan masalah yang sangat penting karena akan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia bangsa ini. Karena apabila bangsa ini di berikan bahan pangan yang kualitas gizinya kurang baik dapat berpengaruh pada fisik dan kecerdasannya karena gizi yang baik akan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kinerja otak kita dan sesungguhnya bangsa ini tidak akan mengalami perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) apabila tidak ada perbaikan gizi masyarakatnya.

Menanggapi masalah gizi negara ini , sepertinya masalah masih saja membayangi pada saat ini. Entah sampai kapan bayangan buruk itu bisa lepas dari negara ini. Gizi buruk, jika mendengar kata – kata itu biasanya lebih identik dengan negara – negara miskin di afrika sana namun sekarang kata – kata itu bukan hanya identik dengan negara di afrika karena masalah itu juga terjadi di Indonesia negara kita tercinta ini. Padahal negara kita bukan negara miskin seperti di negara di afrika sana, kenapa hal ini bisa terjadi ?,itu pasti menjadi pertanyaan kita semua. Mungkin itu semua terjadi karena pemerintah kita kurang peduli terhadap masalah rakyat kecil. Masalah gizi buruk ini terjadi dalam beberapa factor . factor pertama adalah masalah kondisi ekonomi atau kemiskinan dan factor kedua adalah kualitas bahan pangan yang kurang baik , serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Menanggapi factor pertama sepertinya masalah kemiskinan dan masalah gizi buruk sangat erat kaitannya. Pemerintah kita harus lebih peduli terhadap masalah kemiskinan ini untuk mencegah bayangan gizi buruk tetap membayangi kita. Seperti memberikan subsidi bahan pangan untuk rakyat yang benar – benar tidak mampu. Agar rakyat yang kurang mampu bisa mencukupi kebutuhan gizinya dengan mudah dan masalah gizi buruk pun dapat di hindari, tentunya dalam proses ini diperlukan oknum oknum yang jujur agar semuanya bisa tepat sasaran. Kemudian menanggapi factor yang kedua yaitu kualitas bahan pangan dan kurangnya kesadaran masyarakat. Masih menjadi tanggung jawab pemerintah juga. Karena baik atau buruk kualitas bahan pangan yang di konsumsi oleh rakyat ditentukan oleh pemerintah kita, jika pemerintah peduli akan gizi rakyatnya maka pemerintah harus melakukan peningkatan kualitas pada bahan pangan seperti lebih memperdulikan sector pertanian kita agar produksi hasil pertanian kita lebih berkualitas. Dan masalah kurangnya kesadaran masyarakatv dpat ditanggulangi dengan lebih sering mengadakan sosialisasi ke daerah – daerah terpencil di seluruh Indonesia agar bisa memahami pentingnya gizi untuk dirinya masing-masing. Harapan saya untuk negara ini semoga bisa menjadi Negara yang lebih peduli terhadap nasib rakyat kecil jangan hanya mengurusi perut-perut pejabat korup di gedung yang katanya gedung perwakilan rakyat tapi sama sekali tidak mewakili aspirasi rakyat yang ada hanya mementingkan kepentingan perutnya saja. Kemudian saya juga berharap agar masalah gizi buruk ini bisa segera lepas dari negara kita tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar